Bukan Nabi Isa, Tapi inilah Manusia Pertama Yang Disembah Oleh Manusia?

Bukan Nabi Isa, Tapi inilah Manusia Pertama Yang Disembah Oleh Manusia?

Nabi Isa Bukanlah Manusia Pertama Yang Disembah Oleh Manusia

Isa Al-Masih bukanlah manusia pertama yang disembah oleh manusia, walaupun ia sendiri tidak mengakui dirinya tuhan. Adapun manusia atau berhala yang pertama kali disembah berdasarkan catatan riwayat adalah anak-anaknya Nabi Adam. Mereka adalah Wadd, Suwa, Yaghuts, Ya'uq dan Nasr. Merupakan 5 anak Adam yang disembah. Ibnu Abi Hatim meriwayatkan Dari Urwah bin Zubair, ia berkata, "Wadd, Suwa', Yaguts, Ya'uq dan Nasr adalah anak-anak Nabi Adam, dan Wadd adalah anak Nabi Adam yang paling tua (dari ke-limanya) dan paling berbakti kepada Nabi Adam." Sama seperti Isa Al-Masih, ke 5 dari mereka tidaklah mengklaim sebagai tuhan untuk disembah. Melainkan mereka merupakan kelima orang shalih yang rajin beridabah dan sangat disayangi oleh masyarakat. Sehingga pada suatu masa, datanglah waktu di mana lima orang shalih ini meninggal. 

Awal Kemusyrikan Ada di Muka Bumi

Sehingga membuat orang-orang yang mencintai mereka merasa sedih karena kehilangan sosok yang selama ini dijadikan motivasi dalam beribadah dan berbuat kebaikan. Kemudian orang-orang pada masa itu berinisiatif mencari cara agar tetap termotivasi, yaitu dengan membuat monumen patung yang menyerupai lima orang shalih yang telah meninggal tersebut.

Tujuan awal pembuatan monumen patung tersebut sama sekali bukan untuk disembah, namun hanya sekedar untuk menjadi penyemangat mereka karena telah kehilangan lima orang shalih yang dahulunya dijadikan panutan dan motivasi dalam beribadah. Seiring berjalannya waktu, orang-orang awal (yang membuat patung sebagai pengganti untuk motivasi) meninggal. Dan muncullah generasi baru yang mengira dan menjadikan patung-patung tersebut menjadi sesembahan. 

Generasi baru ini sama sekali tidak tahu menahu dan tidak mengenal siapa sosok yang dijadikan patung tersebut, sehingga mereka mengira bahwa patung itulah yang layak disembah. Hal ini Allah abadikan dalam Firmannya, QS. Nuh: 23, yang berbunyi "Jangan sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) tuhan-tuhan kamu dan jangan pula sekali-kali kamu meninggalkan (penyembahan) wadd, dan jangan pula suwwa', yaghuts, ya'uq dan nasr". 

Kisah ini diriwayatkan oleh Bukhari, hadist no.4920 dari Ibnu Abbas. Atas dasar kerusakan iman manusia pada masa itulah kemudian Allah memerintahkan Nabi Nuh untuk berdakwah dan meluruskan kembali ketauhidan manusia-manusia pada masa itu. Kisah inilah yang menjadi awal dari hancurnya keimanan umat manusia yang awalnya menyembah Allah, menjadi menyembah patung-patung berhala.